Mari Berbagi Ilmu

Dengan berbagi, akan menyambungkan informasi dan pengetahuan kepada kerabat, keluarga dan sahabat. Sekaligus menyambungkan pahala dari pengetahuan yang bermanfaat.

  • Home
  • Line
  • Contents
  • Channel
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Tuesday, July 21, 2020

KERAJINAN

PENGERTIAN KERAJINAN: Fungsi, Bahan, Jenis Jenis & Contoh Kerajinan



Pengertian Kerajinan – Banyak orang kerap mengagumi suatu hasil kerajinan. Baik itu karena detailnya yang rumit, idenya yang unik, maupun makna filosofisnya yang menyentuh hati.
Kerajinan dapat dibuat dari kayu, plastik, kain atau bahan-bahan sampah limbah yang sudah tidak digunakan. Ditangan-tangan kretif bahan tersebut dapat dibuah menjadi suatu benda bernilai ekonomis.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang apa itu kerajinan? mulai dari pengertian kerajinan, fungsi, tahapan, bahan dan juga jenis-jenis kerajinan.

PENGERTIAN KERAJINAN
Secara umum, kerajinan merupakan suatu proses untuk membuat produk dengan menonjolkan fungsinya utuk dipakai maupun sebagai pajangan dengan nilai estetika yang indah.

Semakin tinggi kualitas bahan dan rumit proses pembuatannya, maka kerajinan akan dibanderol dengan harga yang semakin mahal pula.

Definisi lain datang dari Kadjim (2011:10) yang mengatakan bahwa kerajinan adalah usaha yang dilakukan secara konstan dengan tekun, gigih, cekatan, dedikasi tinggi, serta memiliki daya juang untuk maju dalam membuat suatu karya.

Fungsi Kerajinan
Ditinjau dari segi manfaat, kerajinan memiliki dua fungsi, yaitu fungsi pakai dan fungsi hias. Fungsi pakai adalah produk kerajinan yang mengedepankan aspek fungsional. Sehingga bisa dipastikan, Anda dapat memanfaatkan kerajinan ini untuk membantu pekerjaan Anda.
Fungsi yang kedua adalah fungsi hias. Kontras dengan poin pertama, kerajinan yang memiliki fungsi hias umumnya memang hanya menonjolkan sisi estetika dan keindahan dibandingkan fungsi barangnya. Contohnya adalah kerajinan patung, miniatur, dll.

Bahan Pembuat Kerajinan
Apabila Anda adalah pecinta barang-barang seni, tentu Anda telah terbiasa melihat dan menikmati berbagai barang kerajinan dengan material pembuat yang juga beragam. Namun dari semua bahan yang bisa dijadikan material pembuat kerajinan, dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori.
Dalam kategori kerajinan berbahan keras, dibagi lagi menjadi dua material utama, yaitu keras alami dank eras buatan. Material keras alami adalah material yang dapat ditemukan di area lingkungan sekitar. Ciri utamanya adalah bentuknya keras dan kokoh. Contohnya bambu, kayu, dan rotan.
Sedangkan yang kedua adalah bahan keras buatan, merupakan material kerajinan yang telah melalui proses tertentu seperti logam, kaca, plastik, kain, dll.
Ada pula barang kerajinan yang dibuat menggunakan bahan yang lunak. Tak jauh berbeda dengan bahan keras, material yang lunak pun dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu lunak alami dan buatan.
Contoh bahan lunak yang pasti sudah tak asing di mata Anda adalah serat alam, tanah liat, dan kulit hewan. Ini adalah contoh-contoh bahan lunak alami. Sedangkan untuk bahan buatan yang lunak dapat kita jumpai pada barang berbahan lilin, sabun, spons, maupun bubur kertas.

Tahapan Pembuatan Kerajinan
Meskipun setiap material memiliki cara penanganannya masing-masing, namun secara umum cara yang diperlukan dalam membuat barang kerajinan dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan.

Pertama, Anda perlu untuk membuat rancangan terlebih dahulu. Pada tahap pertama ini, Anda perlu menuangkan ide yang ada di pikiran ke dalam rancang bangun yang kongkret. Anda bisa menggambar detailnya menggunakan pensil dan kertas, atau bisa juga dibuat secara digital menggunakan komputer.
Setelah membuat rancangan yang baik, maka tahap yang kedua adalah menyiapkan alat dan bahan. Perhatikan kualitas bahan dan cara penggunaan alat tersebut supaya hasil akhir produk kerajinan Anda memuaskan. Terlebih lagi apabila barang yang ingin Anda buat membutuhkan detail yang rumit.
Ketika rancangan, alat, dan bahan telah siap, maka kini saatnya untuk Anda memulai mewujudkan rancangan yang ada agar menjadi produk barang nyata. Lebih baik buat bagian dasarnya dulu sebelum menyelesaikan bagian-bagian lain.
Terakhir namun juga tak kalah penting adalah tahap penyelesaian. Rapikan kerajinan Anda dan bersihkan dari residu yang mungkin muncul selama proses pembuatan. Apabila memungkinkan, Anda juga dapat menambah dekorasi atau mempercantiknya dengan cat.



Jenis-Jenis Kerajinan dan Contohnya
Ada banyak jenis kerajinan yang dapat kita temui di sekitar atau di pameran dan museum seni. Semakin kreatif seseorang, semakin mampu ia untuk membuat jenis kerajinan yang baru dan otentik. Beberapa jenis yang paling umum adalah:
1. Kerajinan Dari Tanah Liat
Selain mudah ditemukan, alasan utama mengapa tanah liat menjadi bahan favorit bagi banyak perajin adalah karena mudah dibentuk. Dengan teknik yang benar, Anda akan mendapatkan kerajinan yang tahan lama dan berkualitas baik dengan bahan dasar tanah liat.
Contoh kerajinan yang menggunakan bahan dasar tanah liat yaitu gerabah dan keramik. Kedua barang ini sangat bermanfaat dalam rumah tangga. Contohnya adalah teko, pot dan vas bunga, serta tempat penyimpanan lainnya.
2. Kerajinan Dari Kayu dan Bambu
Kayu dan bambu adalah dua material utama yang paling banyak digunakan sebagai bahan utama kerajinan. Contohnya adalah perabot, hiasan lampu, patung, dll.  Jenis kayu yang dipakai adalah kayu jati, mahoni, pinus, dll. Semakin bagus dan kokoh konstruksinya, harganya akan lebih mahal.
Dalam membuat kerajinan berbahan dasar kayu, ada beberapa peralatan khas yang akan sangat membantu Anda. Pulpen ukir, cat kayu, vernis, lem kayu, serta amplas.
Seperti namanya, pulpen ukir digunakan untuk mengukir, memberi dekorasi, serta mengerjakan detail-detail yang rumit, kecil dan sulit dijangkau dengan alat yang besar. Penggunaan alat ini tentu saja membutuhkan kesabaran ketelitian serta keakuratan yang tinggi.
Cat kayu dan vernis pada dasarnya digunakan untuk melapisi kayu agar terlihat menarik, atraktif, sekaligus terhindar dari rayap maupun serangga yang berpotensi membuatnya lapuk.
Perbedaan utama antara cat kayu dan cat biasa adalah cat kayu dirancang khusus agar tahan air dengan daya rekat yang lebih kuat. Sedangkan pemakaian vernis berguna untuk mempertahankan warna dan tekstur asli kayu namun membuatnya menjadi lebih mengilap dan bercahaya
Namun sebelum sampai pada proses pewarnaan atau pelapisan dengan vernis, pastikan bahwa permukaan kayu telah diamplas dengan baik. Tahap ini sangat krusial dalam menentukan hasil akhir kerajinan. Sehingga tak boleh sampai terlewat.
3. Kerajinan Dari Serat Alam
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan yang unik berbahan dasar alam. Apabila kayu dan bambu terdengar sangat mmebosankan, Anda dapat memanfaatkan serat alam lain.
Eceng gondok adalah tanaman yang sangat mudah dijumpai terapung di kolam air tawar. Bila para peternak ikan umumnya akan kesal ketika mendapati kolamnya dipenuhi eceng gondok, sebaliknya para perajin dapat mengubah tanaman pengganggu ini menjadi sumber uang.
Kelebihan utama dari eceng gondok adalah seratnya yang sangat kuat. Untuk mendapatkan serat ini, Anda dapat mengeringkannya terlebih dahulu sebelum dibentuk menjadi kerajinan.
Selain eceng gondok, pelepah pisang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Keberadaannya yang sangat melimpah ini sayangnya masih kerap dianggap sampah. Padahal, Anda dapat mengeringkannya untuk dibuat menjadi kerajinan lukis.
Kulit jagung juga telah banyak dimanfaatkan untuk membuat kerajinan dinding maupun rangkaian bunga artifisial yang artistik. Bentuk seratnya yang unik justru membuat kerajinan yang dihasilkan terlihat asri tanpa kehilangan sisi uniknya.
4. Kerajinan Dari Logam
Berbeda dengan kerajinan dengan bahan alam yang umumnya mudah lapuk dan cenderung tidak tahan lama, banyak orang memilih untuk menggunakan bahan logam. Umumnya yang dipilih adalah logam dengan tekstur kokoh, anti karat, serta permukaannya mengkilat.
Beberapa jenis logam yang banyak digunakan adalah aluminium, tembaga, kuningan, serta stainless steel. Logam mulia seperti emas, perak, dan perunggu juga biasa digunakan untuk kerajinan yang mewah dan mahal.
5. Kerajinan dari Batu
Batu tak hanya bermanfaat sebagai salah satu material pembuat bangunan namun juga untuk bahan kerajinan. Dengan bentuk, corak, dan warna yang beragam, kerajinan dari batu juga dapat terlihat sama menariknya dengan kerajinan lain.
Kerajinan dari batu umumnya banyak digunakan sebagai hiasan di dalam ruangan, di dinding, maupun di luar ruangan. Apabila diletakkan di dalam ruangan,material batu dapat memberi kesan alami yang menyejukkan ke dalam ruangan tersebut.
6. Kerajinan Dari Bahan Bekas
Seni tak hanya enak dipandang namun juga dapat dimanfaatkan sebagai media kampanye yang efektif. Salah satu yang dapat disuarakan melalui hasil kerajinan adalah mengenai isu lingkungan hidup.
Menggunakan barang bekas untuk diubah menjadi kerajinan yang bagus dan fungsional kini telah menjadi sebuah tren yang berkembang terutama di kalangan generasi muda.
Apabila Anda tertarik, Anda dapat mulai memanfaatkan botol dan kaleng bekas, kertas daur ulang, serta kemasan plastik sekali pakai. Selain menghasilkan karya yang indah, Anda juga telah secara aktif berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
Pada intinya, pembuatan barang kerajinan selalu mengandalkan jiwa kreativitas manusia yang didukung oleh keterampilan tangan maupun kecanggihan alat yang digunakan. Namun, kerajinan yang indah tak selamanya membutuhkan bahan mahal.

Justru Anda dapat mengambil bahan dari alam dan mengubahnya menjadi barang baru dengan nilai jual yang tinggi.
f
Share
t
Tweet
?
claudya
July 21, 2020

Thursday, April 30, 2020

Resep Membuat Minuman Obat Tradisional

Resep Membuat Minuman Obat Tradisional
  • Resep Membuat Minuman Obat Tradisional
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
?
claudya
April 30, 2020

Manfaat dari Tanaman Obat Tradisional

Manfaat dari Tanaman Obat Tradisional
Manfaat dari Tanaman Obat Tradisional
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
?
claudya
April 30, 2020

Monday, March 23, 2020

BUDIDAYA TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA)


Saat ini upaya pelayanan pengobatan tradisional dengan obat tradisionalnya berperan pada tingkat rumah tangga dan tingkat masyarakat. Sedang pada tingkat pertama fasilitas pelayanan, tingkat rujukan pertama dan rujukan yang lebih tinggi upaya pelayanan kesehatan dilakukan melalui pelayanan kesehatan formal. Salah satu pengobatan tradisional yang sedang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat/ramuan tradisional  yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan ramuan tradisonal tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan. Tanaman Obat Keluarga yang disingkat dengan TOGA dahulunya dikenal dengan Apotek Hidup. TOGA terdiri dari berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan baik di halaman, pekarangan rumah, ladang atau di kebun. Jenis tanaman yang dibudidayakan sebagai TOGA adalah tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, tidak mudah diserang hama penyakit, bibitnya mudah didapat, mudah tumbuh dan tidak termasuk jenis tanaman terlarang.


Budidaya TOGA telah lama dilakukan oleh instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Peternakan Kabuaten Buleleng dengan kerjasama PKK, BKBPP dan Dinas Kesehatan. Sosialisasi terhadap pemanfaatan di tingkat keluarga melalui program pengembangan TOGA untuk tujuan menunjang upaya peningkatan kesehatan oleh masyarakat secara optimal.

Jenis tanaman obat keluarga dimaksud adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
(1). Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman;
(2). Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman;
(3). Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak;
(4). Jenis tanaman yang hampir punah;
(5). Jenis tanaman yang masih liar;
(6). Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi : (a).Upaya preventif (pencegahan) (b).Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan) (c). Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu :
(1). Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain;
(2). Sarana untuk pelestarian alam;
(3). Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan;
(4). Sarana penyebaran gerakan penghijauanuntuk lokasi yang mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain;
(5).Sarana untuk pemertaan pendapatan;
(6). Sumber penghasilan bagi keluarga;
(7). Sarana keindahan. Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.

Budidaya TOGA dilakukan sebagai berikut :

1.  Pengolahan Tanah, 
Sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan tanaman. 

Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat hubungannya dengan kemampuan tanah menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan tersebut saling berinteraksi dalam menentukan tingkat kesuburan bagi pertumbuhan tanaman.   Di samping itu, pengolahan tanah mencakup pula menghilangkan gulma yang merupakan saingan tanaman, menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya,  saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air seperti dikehendaki oleh tanaman. Dalam pengolahan tanah memerlukan waktu mengingat terjadinya proses fisik , kimia dan biologis dalam tanah sehingga terbentuk suatu media yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :
(a). Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi  umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup dalam (25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat berkembang dengan  baik;
(b). Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah pekarangan tanaman. Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup untuk memberi kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses oksidasi, sehingga akan terbentuk lapisan tanah  yang menjamin pertumbuhan akar. Hal itu penting yaitu pada waktu membuat lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon, seperti Cengkeh (Eugenia caryophyllata);
(c). Pembuatan teras–teras apabila tanah terlalu miring,agar erosi dapat diperkecil, misal  dalam penanaman Sereh  (Cymbopogon nardus );
(d). Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur perdu seperti Kumis kucing (Orthosiphon stamineus);
(e). Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan saluran drainase yang baik,  terutama bagi tanaman yang tidak toleran terhadap genangan air, seperti  Cabe ( Capsicum annuum ).

2.  Penanaman,  
Dalam penanaman dikenal  dua cara utama yaitu  penanaman bahan tanaman (benih atau stek ) secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan atau disiapkan. Umumnya persemaian diadakan terutama bagi tanaman yang pada waktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian diperlukan apabila benih terlalu kecil  sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna. Tujuan lain dari adanya persemaian agar dapat memanfaatkan  (menghemat) waktu  musim tanam tiba (umumnya pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh lebih dahulu. Contohnya temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang ditunaskan lebih dahulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap, baru kemudian belahan rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan.

Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman  obat antara lain : (a). Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan; (b).Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika; (c).Penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya matahari, misalnya Mentol  (Mentha piperita); (d).Penanaman ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan   naungan ataupun untuk pertumbuhannya dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung, misalnya Kemukus  (Piper cubeba).
Tanaman yang dapat saling bertoleransi terhadap persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain : memperluas areal tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari satu macam tanaman), menghemat pemeliharaan, memperkecil resiko kegagalan panen. Penggunaan alat penopang bagi tanaman obat yang berbatang merambat dengan sistem tanaman ganda, tiang penopang dapat saja diganti dengan tanaman tegak lalu yang dapat juga menghasilkan. (e).Populasi tanaman erat hubungannya dengan hasil, antara lain dipengaruhi oleh terjadinya persaingan antara tanaman dan kesuburan tanah.

3.  Pemeliharaan Tanaman,
Beberapa  faktor  penghambat  produksi,  misalnya  gulma, hama penyakit harus ditekan sehingga batas  tertentu.   Demikian pula  faktor  penghambat  lingkungan  fisik  dan  kimia ,  seperti kekurangan air,  tingginya  suhu,  kesuburan  tanah,  hendaknya diperkecil pengaruhnya. Perlu dilakukan pemupukan.  Demikian pula tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain. Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah : 
(a).Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak mendapat sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan  pada sore hari dan diberi naungan sementara; 
(b).Penyiangan  yang  intensif  guna  menekan  populasi  gulma disamping  dapat  mengurangi kesempatan tumbuh tanaman  usaha  juga  dapat  mengganggu  kebersihan hasil  pada saat  panen; 
(c).Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat  tanah tempat tumbuh; 
(d).Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman; 
(e).Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga   kelembaban tanah dapat tetap sesuai , dilakukan pemberian   mulsa. Misalnya pada tanaman Jahe (Zingiber officinale) pemberian  mulsa   jerami  dapat  menaikkan  hasil  sebesar 35 %. 
(f).Pemangkasan bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif  ke generatif yang banyak memerlukan energi, sehingga kandungan  bahan berkhasiat sebagai sumber energi tidak berkurang; 
(g).Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga  dapat menambah jumlah daun yang tumbuh serta kandungan   alkaloida dalam akar bertambah.  Misalnya pada tanaman Kumiskucing (Orthosiphon stamineus);


Sumber :
Wikipedia Indonesia, http://tanamanobatq.blogspot.com
https://distan.bulelengkab.go.id/artikel/budidaya-toga-tanaman-obat-keluarga-77

0
Komentar
f
Share
t
Tweet
?
claudya
March 23, 2020

Sunday, December 9, 2018

Merawat Kulit Tangan Keriput


Permasalahan yang dikhawatirkan wanita saat sudah memasuki usia penuaan adalah terjadinya kerutan. Kerutan yang sering menjadi permasalahan adalah kerutan di wajah, tetapi ada yang lebih mengkhawatirkan yaitu kerutan di tangan.

Berdasarkan penelitian di Inggris, yang mengungkapkan satu dari delapan wanita lebih mengkhawatirkan kondisi tangan dibanding wajah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerutan di wajah, tetapi tidak untuk kerutan pada punggung tangan.

Untuk itu, berikut ini tips untuk merawat, sebelum urat tangan semakin jelas menonjol, berkerut dan kulit menipis, seperti dikutip She Knows.


1. Eksfoliasi
Lakukan eksfoliasi atau pengelupasan kulit pada punggung dan telapak tangan minimal dua minggu sekali, untuk menghilangkan sel kulit mati dan merangsang tumbuhnya sel kulit baru yang lebih segar dan bercahaya. Anda bisa menggunakan scrub untuk tubuh, atau buat scrub sendiri dengan campuran satu sendok teh gula dan minyak kelapa.

Jika kurang suka dengan tekstur yang berminyak, bisa gunakan jus lemon segar yang digosokkan pada tangan, diamkan beberapa menit, lalu bilas. Kandungan citric acid-nya berfungsi sebagai bahan pengelupas yang lembut.

2. Pelembab & Sunblock
Paparan sinar ultraviolet merusak kolagen, yang berfungsi membuat kulit terlihat kenyal. Jika kolagen rusak, akan timbul keriput dan kulit yang terlihat menipis (transparan). Kerusakan pada kolagen bisa dicegah dengan mengoleskan krim/ lotion, dengan kandungan minimal SPF 15 setiap hari. Penting untuk mengoleskannya secara berulang, setiap dua jam sekali.

3. Hindari Deterjen dan Sabun yang Keras
Selalu gunakan sarung tangan saat mencuci baju, piring, mengepel, atau saat melakukan aktifitas yang banyak bersentuhan dengan air. Sebelum memakai sarung tangan, oleskan tangan dengan krim pelembap atau minyak zaitun.

Apabila terlalu ribet untuk menggunakan sarung tangan, kita juga bisa mengoles tangan dengan minyak zaitun atau pelembab setelah mencucui tangan apabila tanpa sarung tangan, kemudian bilas dengan air hangat.

4. Gunakan Produk Perawatan Wajah untuk Tangan Juga
Anda bisa menggunakan produk perawatan untuk wajah pada tangan. Misalnya, Anda bisa oleskan serum anti oksidan pada wajah dan tangan di malam hari sebelum tidur dan siang hari sebelum memakai SPF. Anda pun boleh menggunakan masker yang sama untuk wajah dan tangan.
Karena kandungannya yang bisa melindungi tangan kita dari keriput sama seperti wajah.
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
?
claudya
December 09, 2018
Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Ketikan dan klik di bawah ini

Entri Populer

  • KERAJINAN
    PENGERTIAN KERAJINAN: Fungsi, Bahan, Jenis Jenis & Contoh Kerajinan Pengertian Kerajinan – Banyak orang kerap mengagumi suatu...
  • BUDIDAYA TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA)
    Saat ini upaya pelayanan pengobatan tradisional dengan obat tradisionalnya berperan pada tingkat rumah tangga dan tingkat masyarakat. S...
  • Cara Merawat Rambut Agar Cepat Panjang , Tidak Rontok dan Bercabang.
    Cara Merawat Rambut Agar Cepat Panjang , Tidak Rontok dan Bercabang. Rambut yang sehat adalah simbol bagi kecantikan kaum wanita. Dari ...
Powered by Blogger.

Featured Post

KERAJINAN

PENGERTIAN KERAJINAN: Fungsi, Bahan, Jenis Jenis & Contoh Kerajinan Pengertian Kerajinan – Banyak orang kerap mengagumi suatu...

Labels

budi daya herbal kaki kecantikan kerajinan keriput obat keluarga pelembab penertian kerajinan rambut tanaman tangan TOGA wajah

Recent-post

Copyright Mari Berbagi Ilmu - All Rights Reserved
Akun terkait My Akun - My Channel My Vidio